Nuklir bagi kebanyakan orang sangat menakutkan karena biasanya mengingatkan pada senjata nuklir yang punya daya perusak dahsyat dan mematikan. Tidak heran jika senjata nuklir itu tergolong senjata pemusnah massal. Namun nuklir sebenarnya bisa digunakan dengan tujuan damai seperti sumber energi melimpah dan murah.
Reaktor nuklir sebagai penyedia energi yang saat ini digunakan sebagai penyedia energi listrik di beberapa negara masih menggunakan prinsip nuklir fisi (nuclear fission) yaitu pembelahan inti atom yang besar menjadi nuklei atom lebih kecil dan secara bersamaan menghasilkan energi sangat besar. Masalahnya proses itu juga menghasilkan radiasi berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup sekitarnya.
Walau upaya mengatasi dan pembuangan limbah nuklir dari reaktor fisi telah dilakukan secara hati-hati, tetap saja banyak orang menentang adanya reaktor nuklir fisi itu sebagai alternatif penyedia energi untuk minyak bumi yang jumlahnya telah menipis. Para ilmuwan fisika telah lama memikirkan proses nuklir yang lebih aman sebagai sumber energi yaitu menggunakan prinsip fusi nuklir (nuclear fusion) yang biasa terjadi secara terus menerus dalam matahari atau bintang.
Proses fusi nuklir (reaksi termonuklir) menurut situs wikipedia adalah sebuah proses di mana dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Dibandingkan dengan fisi nuklir, seperti yang dilansir situs JetEfda.org, fusi nuklir mempunyai banyak keuntungan tidak hanya sebagai sumber energi melimpah, juga lebih aman karena segala kegagalan lebih dini bisa dicegah karena reaktor fusi nuklir lebih mudah dimatikan.
Selain itu, proses fusi nuklir tidak menghasilkan polusi di atmosfer yang mengakibatkan hujan asam atau efek rumah kaca. Radioaktif yang dihasilkan fusi nuklir mudah menguap dan diminimalisasikan dengan proses tertentu sehingga tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup. Masalahnya membuat fusi nuklir ternyata tidak semudah proses untuk membuat fisi nuklir. Banyak kendala yang dihadapi dalam upaya membuat fusi nuklir.
Namun situs CNN.com melansir berita bahwa tahapan pertama untuk membangun reaktor eksperimental fusi nuklir ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) yang pertama telah dimulai yaitu pemilihan situs reaktor fusi nuklir yang merupakan kerjasama internasional di wilayah Perancis Selatan. Uni Eropa sebagai sponsor pembangunan reaktor nuklir fusi pertama yang akan memakan waktu beberapa dekade itu, memang ingin berada pada posisi terdepan dalam teknologi sumber energi murah, hampir tidak terbatas dan bersih.
Namun prospek reaktor fusi pertama itu dipertanyakan beberapa ilmuwan yang meragukan fusi nuklir akan mampu bernilai komersial lantaran tingginya biaya untuk menciptakan fusi nuklir yang meniru proses energi matahari. Sementara itu, Perancis sebagai lokasi reaktor itu akan menghadapi tantangan keras dari pihak perlindungan lingkungan hidup yang tetap tidak yakin proses fusi nuklir jauh lebih aman daripada fisi nuklir.
Tetapi jika eksperimen itu berhasil, kita bisa mendapatkan sumber energi untuk seluruh dunia yang bisa bertahan selama 1000 atau 2000 tahun sehingga tidak perlu tergantung pada minyak bumi. Hanya saja keberhasilan tersebut baru bisa dinikmati beberapa generasi mendatang.
Sumber : http://program.indosiar.com/prog_read.htm?id=41649
Tidak ada komentar:
Posting Komentar