1.
Al-Hafidz Abul Hasan Thahir bin
Mufawwiz Al Muafiri Al-Andalusi melantunkan syair : “Landasan agama menurut
kami Adalah empat kalimat dan sabda manusia terbaik Yaitu jauhilah syubhat,
zuhudlah, Tinggalkan apa yang tidak ada manfaatnya bagimu, dan berbuatlah
dengan niat”
2. Ada perbedaan pendapat di kalangan
ulama tentang maksud sabda Rasulullah saw, “Seluruh amal perbuatan itu dengan
niat” Banyak dari ulama-2 khalaf (ulama setelah generasi salaf), berkeyakinan
bahwa maksudnya ialah bahwa seluruh amal perbuatan itu benar, atau dianggap,
atau diterima dengan niat. Amal yg dimaksud adalah khusus amal perbuatan syari'at.
3.
Terkait dengan hadits innamal a'malu
binniyat ada yg berpendapat dimaksud amal dlm hadits tsb ialah keseluruhan amal
perbuatan dan tidak ada sedikit pun daripadanya yang dikhususkan.” Imam Ahmad berkata dalam riwayat Hanbal,
“Saya suka jika seseorang mengerjakan perbuatan seperti shalat, puasa, atau sedekah,
atau salah satu jenis dari perbuatan baik, maka ia mendahulukan niat sebelum
mengerjakannya, karena Rasulullah saw bersabda, ‘Seluruh amal perbuatan itu
dengan niat. ‘Hadits tersebut berlaku
pada semua urusan.”
4.
Niat menurut pendapat para ulama
mengandung dua pengeretian:
(1). untuk membedakan ibadah satu dengan ibadah
lainnya, atau membedakan
adat kebiasaan dengan ibadah.
(2). Untukmembedakan yang
menjadi tujuan amal perbuatan tersebut Allah saja
atau selain Allah.
5. Ada sebuah hadits riwayat dari Zait bin Tsabit : "Barangsiapa dunia menjadi obsesinya, Allah memecah belah urusannya, menjadikan kekafiran di depannya dan dunia tidak datang kepadanya kecuali sebatas yang ditentukan baginya. Barang siapa akhirat menjadi niatnya Allah menyatukan urusannya, menjadikan kekayaan dihatinya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk"
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
atau selain Allah.
5. Ada sebuah hadits riwayat dari Zait bin Tsabit : "Barangsiapa dunia menjadi obsesinya, Allah memecah belah urusannya, menjadikan kekafiran di depannya dan dunia tidak datang kepadanya kecuali sebatas yang ditentukan baginya. Barang siapa akhirat menjadi niatnya Allah menyatukan urusannya, menjadikan kekayaan dihatinya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk"
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar