1.
Cintailah untuk manusia apa yang engkau cintai untuk
dirimu, niscaya engkau menjadi muslim. (Diriwayatkan At Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Imam
Ahmad meriwayatkan hadits dari Muadz bin Jabal bahwa ia bertanya kepada Nabi
saw tentang iman yang paling utama
kemudian beliau bersabda: Iman yang
paling utama ialah engkau mencintai dan membenci karena Allah dan menggunakan
lidahmu dalam dzikir kepada Allah.
Muadz bin Jabal berkata, Apa lagi wahai Rasulullahu? Rasulullah saw bersabda, Engkau cintai untuk manusia apa
yang engkau cintai untuk dirimu, membenci untuk mereka apa yang engkau benci
untuk dirimu, dan berkata dengan benar, atau diam.
Diriwayatkan
Imam Ahmad 5/247
2.
Dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan hadits dari Yazid
bin Asad Al Qasri yang berkata, Rasulullah saw
bersabda kepadaku, “Apakah engkau ingin masuk surga? Aku menjawab, Ya.
Rasulullah saw menjawab: Cintailah untuk
saudaramu apa yang engkau cintai untuk dirimu”.
3.
Dalam Shahih muslim disebutkan hadits dari Abdullah
bin Amr bin Al Ash ra dari Nabi saw yang bersabda: “Barangsiapa ingin dijauhkan
dari neraka dan dimasukkan ke surga, hendaklah ia dijemput kematiannya dalam
keadaan beriman kepada Allah dan Hari Akhir, serta datang kepada manusia dengan
membawa sesuatu yang ia sukai didatangkan kepadanya. (keterangan : misalnya
hadiah, oleh-oleh dst)
4.
Hadits An-nu?man bin Basyir dari Nabi saw, Beliau
bersabda: “Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta, simpati dan kasih
sayang mereka seperti satu tubuh, jika salah satu dari organ tubuh ada yang
sakit, seluruh tubuh mengeluh panas dan tidak bisa tidur karenanya. ? (Diriwayatkan
Al-Bukhari dan muslim di Shahihnya masing-masing)
Hadits
di atas menunjukkan bahwa orang mukmin tenganggu oleh apa saja yang mengganggu
saudaranya yang mukmin dan sedih oleh apa saja yang membuat saudaranya sedih