google-site-verification=p8j927F93wmi6D72LwJwCCcx1F8_7cedpA5d2vhRbto Waserbada: PENDETA HINDU MASUK ISLAM
Kebahagiaan hidup yang disandarkan pada banyaknya harta, tingginya pangkat, jabatan dan kedudukan, banyaknya anak, dan wanita yang diidamkan tidak akan bertahan lama. Kebahagian hakiki letaknya ada di dalam hati, dan ini bisa diperoleh jika Allah ridha kepada kita. Allah akan ridha kepada kita jika kita menjalankan yang diperintahkan-Nya dan menjauhi yang dilarang-Nya

Rabu, 18 Mei 2011

PENDETA HINDU MASUK ISLAM

Dari banyak kejadian, terakhir kita saksikan pendeta agam Hindu yang terpelajar, terdidik, bisa menggunakan akalnya dan di beri hidayah oleh Allah dan akhirnya menyatakan diri masuk Islam. Meski dapat dikatakan belum lama masuk Islam, namun dia mungkin lebih paham tentang Islam dari pada kita pada umumnya yang telah dilahirkan Islam.  Dia menjadi Islam karena hidayah Allah dan mau mempelajari dan mengamalkannya, tetapi kita cukup puas menjalankan Islam karena kebiasaan yang sudah dilaksanakan turun temurun tanpa tahu dalil/hukumnya. Kita juga menyaksikan bahwa di antara orang Islam yang pindah agama ke selain Islam adalah mereka yang tidak menggunakan akalnya, dan hanya bertujuan untuk mendapatkan sesuap nasi atau bentuk materi lainnya.


Mungkin sudah biasa kita mendengar atau menyimak pembicaraan tentang orang-orang di luar agama Islam yang kemudian menjadi seorang muslim lalu memberikan kesaksian di mana-mana. Hanya saja yang satu ini agak beda karena kesaksiannya bisa membuat orang kaget, tersinggung dan mungkin ada yang marah. Seorang mantan Pendeta Hindu yang bernama asli Ida Bagus  Erit Budi Finarno, SAG yang lahir di Tabanan Bali sebagai kasta tertinggi orang Hindu yaitu kasta Brahmana, sejak tahun 1995 mengganti namanya dengan Abdul Aziz setelah beliau mendapat hidayah memeluk agama Islam.
Alumni PGA dengan gelar SAG namun bukan SAG Muslim tetapi SAG Kaaafir yang saat ini telah dijuluki sebagai seorang ustdaz membeberkan tentang ajaran agama hindu yang dulu telah dianutnya secara gambalang karena disertai dengan dalil-dalil dari kitab Weda. Dari paparan yang beliau sampaikan mungkin ada sebagian umat Islam ini yang kaget, tersinggung atau bahkan marah karena beliau sampaikan bahwa ritual-ritual yang selama ini banyak dikerjakan umat Islam ternyata telah dulu dikerjakan oleh umat Hindu yang memang disebutkan dalam Kitab suci agama mereka. Namun demikian bagi umat Islam yang mau mengkaji agama ini dengan benar berdasarkan Al-qur’an da sunnah tentu tidak usah bingung dan tidak usah kaget, namun seharusnya semakin yakin untuk meninggalkan segala macam ritual yang selama ini dikerjakan namun tidak pernah diperintahkan di dalam Al-qur’an maupun As-Sunnah tetapi malah diperintahkan di dalam kitab Weda yang bukan kitab sucinya umat Islam.

Selengkapnya : Download MP3 di sini

2 komentar:

  1. Wah ini... adalah Propokasi yang bernuansa AGAMA
    "Seorang mantan Pendeta Hindu yang bernama asli Ida Bagus Erit Budi Finarno, SAG yang lahir di Tabanan Bali sebagai kasta tertinggi orang Hindu yaitu kasta Brahmana, sejak tahun 1995 mengganti namanya dengan Abdul Aziz setelah beliau mendapat hidayah memeluk agama Islam"

    Siapa bilang dia bekas Pendeta Hindu ?? saya sdh memperhatikan Videonya dalam Youtube. sama sekali tidak mengesankan orang Bali. dari Level atau logat bahasanya saya sdh ketahui di bukan orang Bali, palagi menyebut IDA Bagus, yag merupakan Keterunan Bhahmana Hindu !!

    Si Ustad ini hanya mencari sensasi spy di laku laris, untuk menjadi Pendakwah ISLAM. untuk umat Islam Coba chek kebenarnya dia bekas Pendeta Hindu, apalagi dari keturunan Pendeta !!
    ini penting, agar para Umat Khususnya Hindu dan Islam tidak diadu Domba, oleh mereka !!

    Bagi Penulis Blok ini, anda juga terlalu munafik, setiap yang bergama lain anda sebut KAFIR !!!
    inilah ego orang Islam yang selalu memicu petentangan tentang KETUHANAN ! Bahkan menjadi Permusuhan Dan Perang diantara Umat Manusia.
    Merasa sok agamanya paling benar !! benarkah benar ?? bahkan paling damai ?? lihat sendiri di Arab, timur tengah ??
    Allah sendiri, tidak pernah mau mengampunin, bila mana mencela orang yang berbakti kepada TUHAN, karena caranya penyembahannya yang berbeda. !! camkanlah !

    BalasHapus
  2. Mengapa harus tersinggung dengan kata "kafir"? Coba pikirkan, kata "KAFIR" dalam islam intinya orang yang tidak mengakui ALLAH SWT sebagai tuhannya...

    BalasHapus