google-site-verification=p8j927F93wmi6D72LwJwCCcx1F8_7cedpA5d2vhRbto Waserbada: PENGUMUMAN KELULUSAN SMA DIY
Kebahagiaan hidup yang disandarkan pada banyaknya harta, tingginya pangkat, jabatan dan kedudukan, banyaknya anak, dan wanita yang diidamkan tidak akan bertahan lama. Kebahagian hakiki letaknya ada di dalam hati, dan ini bisa diperoleh jika Allah ridha kepada kita. Allah akan ridha kepada kita jika kita menjalankan yang diperintahkan-Nya dan menjauhi yang dilarang-Nya

Senin, 16 Mei 2011

PENGUMUMAN KELULUSAN SMA DIY

Alhamdulillah, untuk tahun ini tingkat kelulusan SMP/SMK untuk daerah DI Yogyakarta dikatakan sangat memuaskan, dibanding tahun yang lalu. Dan juga DI Yogkarta berdasarkan pantauan dari pusat termasuk penyelenggara ujian nasional dengan tingkat kejujuran tertinggi.

Peningkatan persentase kelulusan ini hampir terjadi di setiap daerah. Hal ini tidak terlepas dari sistem penilaian kelulusan unas yang diterapkan untuk tahun ini. Tahun lalu nilai Ujian Nasional merupakan syarat mutlak, tahun ini kelulusan ditentutan oleh nilai akhir yang merupakan gabungan dari nilai sekolah dan nilai nujian nasional.

Berikut kelulusan SMA/SMK DI Yogyakarta yang dihimpun dari VIVAnews.com
Hanya 198 pelajar sekolah menengah atas dan sederajat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional tahun 2011 ini. Jumlah tersebut jika diprosentase mencapai 0,79 persen, sehingga yang lulus mencapai 99,2 persen atau 41.700 pelajar.


“Tingkat kelulusan Ujian Nasional tahun 2011 ini meningkat dari tahun 2010 yang lalu dengan tingkat ketidaklulusan siswa mencapai 5 persen. Sedangkan untuk tahun ini hanya 0,79 persen saja,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Provinsi DIY, Baskara Aji, Minggu, 14 Mei 2011

Menurut Baskoro, dilihat dari program studi SMA dan SMK, siswa yang tidak lulus terbanyak dari jurusan IPS yang mencapai 114 siswa, jurusan IPA sebanyak 31 siswa, Agama 3 orang dan tingkat SMK tidak lulus 50 orang. Sedangkan di jurusan bahasa, semua siswa dinyatakan lulus.

“Dari jumlah sekolah penyelenggara UN tidak ditemukan sekolah yang tidak lulus 100 persen. Angka ketidaklulusan tertinggi hanya 33,3 persen di sebuah Madrasah Aliyah dengan jumlah peserta ujian 6 orang dan 2 orang tidak lulus," katanya.

Berdasarkan kabupaten dan kota di DIY, tingkat ketidaklulusan tertinggi SMA/ MAN dipegang oleh kota Yogyakarta dengan jumlah siswa
tidak lulus 50 orang (0,82 persen) dari total 6.077 peserta. Diikuti Sleman 48 siswa (1,09 persen) dari total 4.398 peserta, Kulon Progo 21 siswa (1,26 persen) dari 1.668 siswa dan Gunungkidul 14 siswa (0,62 persen) dari 2.257 peserta.

"Kabupaten Bantul meraih peringkat paling baik tingkat ketidaklulusan siswa yaitu dengan jumlah peserta 4.443 dan yang dinyatakan tidak lulus hanya 15 orang atau 0,34 persen saja,” katanya.

Lebih lanjut Baskoro menyatakan Ujian Nasional (UN) tahun ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi DIY. Selain memiliki angka kelulusan yang cukup tinggi, DIY juga menjadi propinsi penyelenggara UN dengan tingkat kejujuran tertinggi.

"Berdasarkan laporan dari pusat, kita merupakan propinsi penyelenggara UN dengan tingkat kejujuran tertinggi,"  katanya. (eh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar